Oleh: Dedi Irawan, S.Pd.
Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan
kutipan dan sumber kutipan.
1)
Kutipan
ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (“…”) jika kutipan ini merupakan
kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil
dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik
(‘…’).
2)
Jika bagian
yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan
menggunakan tanda petik (sesuai dengan
ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis
oleh pengutip dan ditik dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi
dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan
perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti”…a relationship that
nourishes us we give, and enriches us we spend, and permits ego and alter ego
to grow in mutual harmony” (Cole,1993:832).
3)
Apabila
kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlah kutipan itu di
antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yang mendahuluinya,
menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin kiri, berjarak rapat (½ spasi)
Contoh:
………………………………………….……(baris
akhir tulisan kita)
“Dalam hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifat nasional
pendidikan di negara kita ialah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berpikir dan alat
menyatakan buah pikiran itu, tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang
terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa
pengantar di sekolah- sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi kompromi pada
dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di tiga kelas yang terendah dari
sekolah-sekolah rendah bahasa pengantar ialah bahasa daerah.” (nama,th:hlm.)
(awal tulisan kita berikutnya)………………….…………………….
4)
Jika bagian
dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu
diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di
atas.
5)
Penulisan
sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.
- Jika sumber
kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti
dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya
diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). Oka (1976:53) mengatakan bahwa “Masyarakat
Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan
yang terampil menggunakan bhasa Indonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan
karang-mengarang.” (awal tulisan berikutnya)….
- Jika sumber
kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor
halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). “The personality pattern is inwardly determined
by and closely associated with maturation of the physical and mental
characteristic which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock,
1979:19). (awal tulisan berikutnya)….
- Jika sumber
kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang
ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut
siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
… (akhir tulisan). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan
bahwa ‘…children are born with innate understanding of structure of language.’
(awal tulisan berikutnya)….
Atau
… (akhir tulisan kita). ‘…’ (Chomsky,1968:67;Yelon dan Weinstein, 1977:62).
(awal tulisan kita berikutnya)….
- Jika
penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus
disebutkan, misalnya, (Sharp and Green, 1996:1), sedangkan jika penulisnya
lebih dari dua orang maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama
dan diikuti oleh dkk., misalnya, (Halim dkk.,1976:25).
- Jika
masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yg berbeda maka
cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut.
Contoh:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar
(Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa …. (tulis
intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
- Jika sumber
kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang
sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya
pada tahun penerbitan. Contoh: (Bray, 1998a, 1998b)
- Jika sumber
kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah: (Anomin, 1972: 18).
- Jika yang
diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan
langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
Selesai
0 komentar:
Post a Comment