Dalam kehidupan berbahasa secara tidak sadar kita menggunakan diksi yang bermacam-macam. Dalam setiap kata yang kita gunakan terkandung arti dan makna tersendiri sebagai acuan dari kata itu. Kadang kata itu menunjuk langsung pada apa yang diacu, tapi kadang kata itu bermakna lain dan menunjuk pada acuan disamping acuan yang sebenarnya. Untuk lebih memahami tentang pemaknaan kata, mari kita belajar bersama tentang makna kata. Yang akan saya kemukakan dalam postingan ini adalah makna penyorasi, ameliorasi, perluasan, penyempitan makna, asosiasi, dan sinestesia.
*Peyorasi, maksudnya adalah perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih rendah daripada kata sebelumnya. Contoh: kroni
Kata sebelumnya bermakna sahabat, sedangkan makna baru berarti kawan dari seorang penjahat.
*Ameliorasi, yaitu perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada asalnya. Contoh: wanita
Kata asalnya lebih rendah daripada perempuan, tetapi makna baru menjadi lebih tinggi daripada perempuan.
*Perluasan Makna, hal ini terjadi apabila cakupan makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya. Contoh: ibu
Makna asalnya berarti emak, sedangkan makna baru berarti setiap perempuan dewasa.
*Penyempitan Makna, Hal ini terjadi apabila makna suatu kata lebih sempit cakupannya daripada makna asalnya. Contoh: sarjana
Makna asalnya berarti cendekiawan, sedangkan makna bari berarti
gelar dari lulusan sebuah universitas.
Selain keempat perubahan makna kata yang telah disebutkan di atas,
masih ada lagi jenis perubahan makna kata yang lain, yaitu sebagai
berikut.
*Asosiasi, yaitu perubahan makna kata yang terjadi karena
persamaan sifat. Contoh: amplop
Makna kata asalnya berarti tempat untuk memberi uang, sedangkan
makna baru berarti suap.
*Sinestesia, yaitu perubahan makna kata akibat pertukaran
tanggapan antara dua indra yang berlainan. Contoh: berwajah manis
Makna asalnya berarti indra perasa, sedangkan makna baru berarti
indra penglihatan.
Demikian penjelasan tentang makna kata, semoga bermanfaat untuk Anda.
0 komentar:
Post a Comment