Periodisasi adalah
pembagian kronologi perjalanan sastra pada kurun waktunya, biasanya berupa
dekade-dekade, bisa disebut juga dengan istilah pembabakan sastra. Banyaknya
para ahli sastra yang membuat pemeriodasian terhadap sastra indonesi membuat
kita sulit untuk meyakini yang mana sebenarnya yang benar. Terlepas dari itu,
dapat kita tinjau secara umum periode perkembangan sastra Indonesia terbagi
atas sastra Indonesia lama (klasik) adalah karya sastra yang berkembang sebelum
ada pengaruh dari kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Sastra Indonesia
lama diperkirakan lahir pada tahun 1500 sampai abad ke-19. Adapaun sastra
Indonesia modern karya sastra yang berkembang setelah ada pengaruh kebudayaan
Barat pada awal abad ke-20.
Saya sajikan beberapa
hasil studi pustaka mengenai beberapa kritikus sastra yang telah mencoba
membagi periodisasi (pembabakan) sastra Indonesia, di antaranya sebagai
berikut.
Ø Periodisasi Sastra Ajip Rosidi
Dalam bukunya Ikhtisar
Sejarah Sastra Indonesia (1969), secara garis besar Ajip Rosidi membagi sejarah
sastra sebagai berikut.
1.
Masa kelahiran atau masa kebangkitan yang mencakup
kurun waktu 1900-1945, yang dapat dibagi lagi menjadi beberapa periode:
a.
Periode awal hingga 1933
Yang menonjol pada
periode ini adalah persoalan adat yang sedang mengalami akulturasi sehingga
menjadi problem bagi kelangsungan eksistensi masing-masing.
b.
Periode 1933-1942
Diwarnai dengan
pencarian tempat ditengah pertarungan bangsa Timut dan Barat dengan pandangan
romantic-idealis.
c.
Periode 1942-1945
Masa ini disebut juga
masa pendudukan jepang yang melahirkan warna pelarian, kegelisahan dan
perjuangan.
2.
Masa Perkembangan (1945-1968) yang dapat dibagi menjadi beberapa
periode, yaitu:
a.
Periode 1945-1953
Memiliki warna
perjuangan dan pernyataan diri di tengah peradaban dunia.
b.
Periode 1953-1961
Memiliki warna
pencarian identitas diri dan sekaligus penilaian kembali terhadap warisan
leluhur.
c.
Periode 1960-1968
Lebih menonjol warna
perlawanan dan perjuangan mempertahankan martabat.
Ø Periodisasi sastra Jakob Sumardjo
Pembagian sastra ini terdapat pada Lintas
Sejarah Sastra Indonesia 1 (1992), yang mengatakan bahwa pada kenyataannya
telah tercatat lima angkatan yang muncul dengan rentang waktu 10-15 tahun
sehingga dapat disusun periodisasi sejarah sastra Indonesia modern,sebagai
berikut:
1.
Sastra Awal (1900-an)
2.
Sastra Balai Pustaka (1920-1930)
3.
Sastra Pujangga Baru (1930-1942)
4.
Sastra Angkatan 45 (1942-1955)
5.
Sastra Generasi Kisah (1955-1965)
6.
Sastra Generasi Horison (1966-).
Jakob mengatakan bahwa
penamaan itu didasarkan pada nama badan penerbit yang menyiarkan karya para
sastrawan, kecuali angkatan 45 yang menggunakan tahun revolusi Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment