1.1
Pengertian
Pengistilahan
Berbeda dengan proses penamaan atau penyebutan yang lebih
banyak berlangsung secara arbitrer, maka pengistilahan lebih banyak
berlangsung menurut suatu prosedur. Ini terjadi karena pengistilahan dilakukan
untuk mendapatkan “ketepatan” dan “kecermatan” makna untuk statu bidang
kegiatan atau keilmuan. Dalam buku Djajasudarma (2009) Istilah yaitu nama
tertentu yang bersifat khusus atau suatu nama yang berisi kata atau gabungan
kata yang cermat, mengungkapkan makna, proses, keadaan, atau sifat yang khas di
bidang tertentu.
Istilah memiliki makna yang tepat dan cermat serta
digunakan untuk satu bidang tertentu, sedangkan nama masih bersifat umum.
Misalnya kata <telinga> dan <kuping> sebagai
nama yang dianggap bersinonim. Tetapi dalam bidang kedokteran telinga dan
kuping digunakan sebagai istilah untuk acuan yang berbeda; telinga adalah alat
pendengaran bagian dalam, sedangkan kuping adalah bagian luarnya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai
sebagai nama atau lambang dan yang secara cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Contoh : anabolisme, transfer elektron, laik terbang, demokrasi,
pangsa pasar, anjungan tunai mandiri, rudal, laser, dan sebagainya.
1.2
Macam-macam
Istilah
Dilihat
dari pemakaiannya dalam masyarakat bahasa, istilah ini dibagi kedalam dua macam
yaitu istilah umum dan istilah khusus.
Istilah umum
awalnya merupakan istilah bidang ilmu yang dipakai secara luas sehingga menjadi
unsur bahasa yang biasa digunakan secara umum dalam masyarakat.Beberapa contoh
istilah umum, diantaranya radio, nikah, takwa, ujian, daya, sosial, digital, dan
sebagainya.
Sedangkan istilah
khusus maknanya terbatas pada bidang ilmu tertentu seperti ilmu kedokteran
dengan istilah apendektomi, bedah sesar, tripartit, bikameral, kurtosis,
pleistosen.Ilmu kebahasaan dengan istilah yang digunakannya seperti fonem,
morfem, deiksis, afiks, dan sebagainya.Serta banyak lagi bidang ilmu lainnya
dengan istilah-istilahnya tersendiri.
1.3
Bahan
Baku Pengistilahan
Dalam
pengistilahan banyak sekali istilah yang digunakan dalam bidang-bidang tertentu
berasal dari bahasa-bahasa diluar bahasa Indonesia. Artinya pengistilahan ini
salah satu bahannya menggunakan bahasa asing melalui proses penyerapan.
Tentu kita tahu
bahwa tidak ada bahasa yang tidak menyerap kosakata bahasa lain, seperti bahasa
Inggris, dimana bahasa Inggris lebih dari setengah kosakatanya menyerap dari
bahasa Yunani, Latin, Perancis, Jerman, dan Eropa Utara lainnya.
Begitupun dalam
bahasa Indonesia.
Bahasa indonesia dalam pembentukan istilah atau pengistilahan dapat diambil
dari bahasa Indonesia itu sebdiri, atau menyerap bahasa lain seperti bahasa Melayu, bahasa Nusantara serumpun dan bahasa daerah, bahasa
asing, Inggris, Perancis, Arab dan bahasa lainnya.
1.4
Syarat
Pengistilahan
Menurut
Nashrullah (2012), dalam proses pembentukan istilah atau pengistilahan ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut.
a.
Pilih kata yang
paling tepat untuk mengungkap konsep yang dimaksud.
b.
Pilih kata yang
paling singkat.
c.
Pilih kata yang
bernilai rasa (konotasi) baik
d.
Pilih kata yang
sedap didengar
e.
Mudah ditelusur-ulang
(sedapat mungkin).
Dengan
memperhatikan persyaratan tersebut tentunya dalam mengambil atau membuat sebuah
istilah akan diterima dengan mudah oleh masyarakat bahasa khususnya di
Indonesia.
2.
PERBEDAAN NAMA
DAN ISTILAH
Djajasudarma (2009:47)
berpendapat bahwa nama merupakan kata-kata yang menjadi label setiap makluk benda,
aktivitas, dan peristiwa di dunia ini.
Pada hakikatnya istilah juga sebuah
nama, tetapi mempunyai ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan kata pada
umumnya. Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
makna, konsep proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Adapun mengenai perbedaan antara kata
denngan istilah maka akan dikemukakan sebagai berikut :
1)
Nama bersifat umum
sedangkan istilah bersifat khusus dalam bidang tertentu. Contohnya terdapat
istilah-istilah khusus yang terdapat dalam bidang kedokteran, ekonomi, biologi
dan lain sebagainya.
2)
Nama dapat bermakna
ganda sedangkan istilah tidak. Contoh kata tubuh dapat diartikan keseluruhan
jasad manusia atau binatang, bagian badan yang terutama, atau diri sendiri.
Sedangkan istilah misalnya dalam ilmu bahasa fonem, morfem hanya hanya memiliki
satu makna saja.
3) Makna Nama bergantung
pada konteks sedangkan makna istilah bebas konteks. Misalnya kata “ bunga ”
dalam kalimat-kalimat berikut;
Di kebun banyak
bunga.
Gadis itu bunga
desa.
Ia meminjam
uang dengan bunga 5 %.
4) Istilah
bersifat internasional dan mempunyai konsep yang universal dalam ilmu yang
bersangkutan. Contohnya hidrogen, oksigen, tifus, influenza.
Istilah biasanya otentik atau tidak sama dengan
kata sehari-hari. Misalnya prakiraan merupakan istilah sedangkan perkiraan
kata, renik merupakan istilah dan mikro kecil adalah kata. Meskipun pada
dasarnya kedua pasang kata tersebut memiliki kesamaan makna.
0 komentar:
Post a Comment