Menu

8 July 2013

Pengistilahan (sebuah Materi Psikolinguistik dan Sosiolinguistik)


Oleh, Dedi Irawan
1.1  Pengertian Pengistilahan
Berbeda dengan proses penamaan atau penyebutan yang lebih banyak berlangsung secara arbitrer, maka pengistilahan lebih banyak berlangsung menurut suatu prosedur. Ini terjadi karena pengistilahan dilakukan untuk mendapatkan “ketepatan” dan “kecermatan” makna untuk statu bidang kegiatan atau keilmuan. Dalam buku Djajasudarma (2009) Istilah yaitu nama tertentu yang bersifat khusus atau suatu nama yang berisi kata atau gabungan kata yang cermat, mengungkapkan makna, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu.
Istilah memiliki makna yang tepat dan cermat serta digunakan untuk satu bidang tertentu, sedangkan nama masih bersifat umum.
Misalnya kata <telinga> dan <kuping> sebagai nama yang dianggap bersinonim. Tetapi dalam bidang kedokteran telinga dan kuping digunakan sebagai istilah untuk acuan yang berbeda; telinga adalah alat pendengaran bagian dalam, sedangkan kuping adalah bagian luarnya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang secara cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.  Contoh : anabolisme, transfer elektron, laik terbang, demokrasi, pangsa pasar, anjungan tunai mandiri, rudal, laser, dan sebagainya.
1.2  Macam-macam Istilah
Dilihat dari pemakaiannya dalam masyarakat bahasa, istilah ini dibagi kedalam dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus.
Istilah umum awalnya merupakan istilah bidang ilmu yang dipakai secara luas sehingga menjadi unsur bahasa yang biasa digunakan secara umum dalam masyarakat.Beberapa contoh istilah umum, diantaranya radio, nikah, takwa, ujian, daya, sosial, digital, dan sebagainya.
Sedangkan istilah khusus maknanya terbatas pada bidang ilmu tertentu seperti ilmu kedokteran dengan istilah apendektomi, bedah sesar, tripartit, bikameral, kurtosis, pleistosen.Ilmu kebahasaan dengan istilah yang digunakannya seperti fonem, morfem, deiksis, afiks, dan sebagainya.Serta banyak lagi bidang ilmu lainnya dengan istilah-istilahnya tersendiri.
1.3  Bahan Baku Pengistilahan
Dalam pengistilahan banyak sekali istilah yang digunakan dalam bidang-bidang tertentu berasal dari bahasa-bahasa diluar bahasa Indonesia. Artinya pengistilahan ini salah satu bahannya menggunakan bahasa asing melalui proses penyerapan.
Tentu kita tahu bahwa tidak ada bahasa yang tidak menyerap kosakata bahasa lain, seperti bahasa Inggris, dimana bahasa Inggris lebih dari setengah kosakatanya menyerap dari bahasa Yunani, Latin, Perancis, Jerman, dan Eropa Utara lainnya.
Begitupun dalam bahasa Indonesia. Bahasa indonesia dalam pembentukan istilah atau pengistilahan dapat diambil dari bahasa Indonesia itu sebdiri, atau menyerap bahasa lain seperti bahasa Melayu, bahasa Nusantara serumpun dan bahasa daerah, bahasa asing, Inggris, Perancis, Arab dan bahasa lainnya.
1.4  Syarat Pengistilahan
Menurut Nashrullah (2012), dalam proses pembentukan istilah atau pengistilahan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut.
a.       Pilih kata yang paling tepat untuk mengungkap konsep yang dimaksud.
b.      Pilih kata yang paling singkat.
c.       Pilih kata yang bernilai rasa (konotasi) baik
d.      Pilih kata yang sedap didengar
e.       Mudah ditelusur-ulang (sedapat mungkin).
Dengan memperhatikan persyaratan tersebut tentunya dalam mengambil atau membuat sebuah istilah akan diterima dengan mudah oleh masyarakat bahasa khususnya di Indonesia.
2.      PERBEDAAN NAMA DAN ISTILAH
Djajasudarma (2009:47) berpendapat bahwa nama merupakan kata-kata yang menjadi label setiap makluk benda, aktivitas, dan peristiwa di dunia ini.
Pada hakikatnya istilah juga sebuah nama, tetapi mempunyai ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan kata pada umumnya. Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna, konsep proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Adapun mengenai perbedaan antara kata denngan istilah maka akan dikemukakan sebagai berikut :
1)      Nama bersifat umum sedangkan istilah bersifat khusus dalam bidang tertentu. Contohnya terdapat istilah-istilah khusus yang terdapat dalam bidang kedokteran, ekonomi, biologi dan lain sebagainya.
2)      Nama dapat bermakna ganda sedangkan istilah tidak. Contoh kata tubuh dapat diartikan keseluruhan jasad manusia atau binatang, bagian badan yang terutama, atau diri sendiri. Sedangkan istilah misalnya dalam ilmu bahasa fonem, morfem hanya hanya memiliki satu makna saja.
3)      Makna Nama bergantung pada konteks sedangkan makna istilah bebas konteks. Misalnya kata “ bunga ” dalam kalimat-kalimat berikut;
Di kebun banyak bunga.
Gadis itu bunga desa.
Ia meminjam uang dengan bunga 5 %.
4)      Istilah bersifat internasional dan mempunyai konsep yang universal dalam ilmu yang bersangkutan. Contohnya hidrogen, oksigen, tifus, influenza.
Istilah biasanya otentik atau tidak sama dengan kata sehari-hari. Misalnya prakiraan merupakan istilah sedangkan perkiraan kata, renik merupakan istilah dan mikro kecil adalah kata. Meskipun pada dasarnya kedua pasang kata tersebut memiliki kesamaan makna.

0 komentar:

Post a Comment